Nganjuk, NNews.co.id – Miris dan memprihatinkan, untuk bisa bersekolah di sekolah Negeri di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, harus mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah.
Seperti halnya penerimaan peserta didik baru atau PPDB SMA / SMK tahun ajaran 2024-2025 ini, salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Nganjuk yaitu SMAN 1 Nganjuk diduga di manfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk meraup keuntungan secara financial, alias memasang tarif bangku sekolah untuk anak didik baru.
Banyaknya orang tua yang menginginkan anaknya masuk ke sekolah favorit memunculkan tawaran jual beli bangku sekolah.
Seperti yang dialami Dwi, warga Nganjuk Kota, ia mengaku ditawari oleh oknum, bahwa anaknya bisa masuk ke SMAN 1 Nganjuk jika ia mau membayar sebesar 2 hingga 3 juta rupiah.
Modusnya menyetorkan bukti pendaftaran ke oknum tersebut dan dilakukan proses lobi -lobi, jika anak sudah dipastikan diterima maka baru dilakukan pembayaran.
” Bayarnya belakangan setelah anak saya diterima, mas” ujarnya saat ditemui awak media NNews.co.id, Jum’at (28/6/2024).
Atas tawaran itu, lanjut Dwi, saya masih piker-pikir, karena bagi saya uang 3 juta tidaklah sedikit. Saya mencoba memilih SMA lainnya dengan jalur afirmasi atau Zonasi yang gratis.
” Anak saya tidak mau kalau masuk sekolah harus membayar, maunya ya wajar saja, masuk tanpa membayar dengan jalur apa saja gak masalah yang penting benar dan gratis, bukannya aturannya seperti itu” tegasnya
Sementara itu Giono kepala sekolah SMA Negeri 1 Nganjuk saat ditemui oleh media NNews.co.id di kantornya sedang tidak ada ditempat.
” Pak Kepala Sekolah sedang tidak ada ditempat, sedang keluar mas” jelas salah satu Guru SMA Negeri 1 Nganjuk ini
Saat dihubungi via whatsApp, untuk dikonfirmasi, Giono juga tidak membalas dan tidak mengangkat panggilan telepon.
Warga berharap seharusnya salah satu Sekolah favorit di Kabupaten Nganjuk ini bisa menerima siswa baru dengan jalur yang benar, dan tidak ada praktik jual beli atau titipan siswa baru.
Yohanes