Alfianto Dalang Cilik, Merawat Tradisi Adiluhung
Bojongoro, NNews.co.id – Sejak di usia Alfianto Agus Eko Purnomo baru 3 tahun dan duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) tangannya sudah terbiasa bermain dengan wayang kulit.
Kini, ketika usia 16 tahun, Alfianto sangat tangkas memainkan wayang kulit beragam ukuran. Alfianto adalah satu dari siswa SMKN 1 Purwosari Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.
Pagi itu, Alfianto membawakan lakon Wahyu Dharma. ” Itu tadi carangan (cerita karangan) saya sendiri. Tentang Kadharman, seorang anak yang ingin jadi raja, di sebuah kerajan tapi tidak direstui oleh orang tuanya, karena orang yang tidak mampu.
Singkatnya, Kadharman terus semangat dan berdoa kepada Tuhan, Allah S.W.T. biar menjadi raja di kerajaan itu”,ujar Alfianto ketika diwawancarai NNewsTV di HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-25 di SMKN 1 Purwosari Kecamatan Purwosari, Sabtu (21/12/2024).
Tampil hanya sekitar 15 menit, dengan iringan gamelan dan gending sinden. Di genggamannya, dua karakter wayang kulit itu menjadi hidup dan mampu memukau para hadirin.
Tangannya Alfianto pun cekatan mengendalikan dua wayang.dengan suara khasnya. Sebagai dalang, Alfianro dituntut untuk bisa membawakan setiap karakter dalam lakon pilihannya.
Salah satu karakter tokoh wayang kulit yang ia sukai adalah Puntadewa. Karena menurutnya, Puntadewa adalah sosok satria yang memiliki darah putih dan sabar untuk menghadapi seseorang.
Selayaknya dalang, dalam penampilannya, Alfianto yang merupakan siswa kelas 10 Jurusan Pengelasan di SMKN 1 Purwosari, Bojonegoro Jawa Timur, berbusana beskap, blangkon, dan menyelipkan keris pada ikat pinggangnya.
Dia mengungkapkan, ketertarikannya pada dunia wayang dimulai ketika usianya masih belia 3 tahun.
“Dulu, sejak 3 tahun saya didik kakek saya untuk mendalang ini. Dan kakek dulu juga seorang dalang”, kata Alfianto yang juga memiliki cita-cita sebagai dosen kesenian ini.
Selain itu, ketertarikan kepada wayang karena menurutnya, wayang merupakan seni estetika dan ada pesan-pesan moral dalam kesenian tersebut.
Ketertarikan Alfianto pada pewayangan kemudian di dukung keluarganya. Dia pun hingga kini masuk ke Sanggar Cokro Menggolo, di Desa Ngraden Baru, Kecamatan Padangan.
Kemampuan Alfianto sebagai dalang cilik terbilang sudah cukup memperoleh pengakuan. Karena dia sering tampil di berbagai tempat dan kesempatan di wilayah Bojonegoro.
” Oh, iya, kadang sering manggung, biasanya pas bulan Agustus atau tahun baru”,ungkapnya.
Untuk pemerintah, bisa mengayomi kesenian ini, selagi ada kesenian adiluhung, kita kembangkan saja”,harap Alfianto yang juga mengidolakan dalang Alm. Ki Anom Suroto ini.
(Eko Prayitno)