10 Tahun Rumah Rusak Parah, Luput dari Program Bedah RTLH Perkim
Nganjuk, NNews.co.id – Dalam program pengentasan kimiskinan, Pemkab Nganjuk menggelontorkan dana ratusan juta rupiah bahkan milliaran rupiah pertahunnya, untuk program Bedah Rumah Tidak Layak Huni (Bedah RTLH).
Namun program itu nampaknya tak berjalan maksimal. Sebab, salah satunya rumah pasutri (pasangan suami istri) Singgih Adi Pranoto dan Wiwik Tukini, warga Desa Teken Glagahan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur hingga kini kondisinya sangat amat memprihatinkan.
Singgih yang sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan, sementara istrinya Wiwik, memiliki keterbelakangan mental. Ia tak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari, makan minum serba ada keterbatsan, apalagi untuk membangun rumahnya, jauh tidak ada dalam pemikiran pasutri tersebut.
Sehingga selama 15 tahun, ia terpaksa harus hidup dirumah yang rusak parah, atapnya rumah baik di ruang depan maupun ruang belakang sudah jebol, sehingga saat hujan dipastikan air hujan masuk rumah.
Tak kalah miris, bagian tembok belakang sudah roboh, bahkan samping timur rumah bagian dindingnya di ganjal kayu supaya tidak roboh, karena temboknya telah miring dan sewaktu-waktu mengancam nyawanya.
Kondisi seperti itu ia terpaksa ia lalui, karena apa boleh buat dengan penghasilan yang sangat terbatas, sehingga tak mampu membenahi rumahnya.
“Saya berharap ada bantuan pemerintah, atau warga lainnya yang bisa membenahi rumah saya, jika ada maka saya bersedia rumahnya saya di bangun,” harap Singgih
Sementara itu, menurut Dodik Wicaksono, Kepala Desa Teken Glagahan, pada tahun 2022 lalu ia sudah mengajukan bantuan program Bedah Rumah RTLH ke Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Nganjuk, bahkan sudah dilakukan survey, namun survey hanay survey saja, hingga saat ini tidak ada tindak lanjutnya.
“Dari Pemerintah Desa sudah memberikan bantuan, dan mereka sudah masuk PKH, namun untuk program bedah rumah dari Dinas Perkim hingga sekarang belum juga terealisasi” jelas Dodik
Meski begitu Pemerintah Desa berharap agar Dinas Perkim bisa segera merealisasi pengajuannya untuk bedah rumah. Ia juga tetap berupaya untuk mencari bantuan lain selain dari pemerintah, agar warganya bisa hidup layak sesperti warga lainnya pada umumnya.
Dicuplik dari berita tribunnews.com, (https://surabaya.tribunnews.com/2023/04/07/program-bedah-rumah-di-nganjuk-dilanjutkan-dinas-perkim-menggali-sumber-pembiayaan-baru), bahwa menurut Kepala Dinas Perkim Nganjuk, Agus Frihannedy mengatakan, dalam tahap pertama program RTLH tahun 2023, penerima berasal dari empat desa dari tiga Kecamatan.
Di antaranya Desa Nglinggo dari Kecamatan Gondang. kemudian Desa Ngrami dan Desa Kedungsuko dari Kecamatan Sukomoro, serta Desa Jatirejo dari Kecamatan Rejoso.
Dengan Total bantuan diserahkan kepada 34 penerima. Sedangkan total keseluruhan di Nganjuk ada 249 penerima yang terbagi merata ke beberapa desa di sembilan Kecamatan, dengan masing-masing penerima, menerima 7,5 juta yang langsung masuk ke rekening penerima bantuan pembangunan RTLH di Bank Jatim.
(Yohanes)