Tradisi Manganan di Sendang Lego Mojodelik, Ini Pantangannya

Bojonegoro, NNews.co.id – Sendang Lego yang berada di Dukuh Ledok, Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro disakralkan oleh masyarakat sekitar. Tiap waktu-waktu tertentu warga menggelar tradisi manganan di tempat tersebut.
Sesuai nama manganan yang berarti makan, tradisi itu digelar dalam bentuk kenduri. Tradisi ini digelar pada Jumat Pahing setiap habis panen.
“Setiap habis panen, manganan di lokasi Mbah Sendang Lego. Hari Jumat Pahing” kata salah satu warga Nyadik saat ditemui NNews.co.id., Jum’at (14/6/2025) tadi siang.
Dalam tradisi manganan tersebut, para warga berdatangan di area Sendang Lego dengan membawa berkat yang berisi nasi, ayam panggang utuh dan juga aneka ragam lauk pauk.
Ada beberapa hal yang unik di Sendang Lego itu. Saat musim kemarau air di Sendang Lego ini tak pernah kering meski banyak dimanfaatkan oleh warga masyarakat setempat.
“Pantangannya setiap manganan tidak boleh menggelar tontonan selain wayang Krucil. Karena dapat mendatangkan bencana di Desa “, kata Sakiman (80) juru kunci Sendang Lego ini.
Lokasinya dinaungi rindangnya dua pohon besar, dari kejauhan tempat tersebut terlihat cukup asri. Sekilas, tidak ada yang aneh dengan tempat tersebut.
Namun masyarakat mempercayai bahwa tempat tersebut dulunya digunakan untuk tempat persembunyian oleh warga pada zaman penjajahan.
” Dulu, di zaman penjajahan Belanda banyak warga yang sembunyi di tempat ini, meski begitu tempat ini tak pernah penuh. Lalu warga menyebutnya dengan Sendang Lego”,imbuh Sakiman.
Kepala Desa Mojodelik Yuntik Rahayu mengaku, setiap tahun warga menggelar tradisi manganan di Sendang Lego. Hal ini untuk menjaga dan melestarikan tradisi para leluhur.
‘ Tradisi manganan di Sendang Lego ini dilakukan warga setiap tahun pada Jum’at Pahing sehabis panen. Untuk menjaga dan melestarikan tradisi dari para leluhur”, ucapnya.
(Eko Prayitno)