Nganjuk, NNews.co.id – Keberadaan gas elpiji ukuran 3 kilogram atau gas melon di tingkat pengecer seolah menghilang. Pasalnya, sejumlah pengecer mengaku kesulitan mendapatkan gas bersubsidi tersebut. Kelangkaan terjadi sejak satu pekan lalu, dan hingga kini semakin susah dicari.
Pemkab Nganjuk melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) mengaku heran dengan keberadaan tabung gas elpiji 3 kilogram yang dianggap langka oleh masyarakat Kabupaten Nganjuk.
“Sebab, dari data Pemkab Nganjuk dan Pertamina, bahwa total stok tabung gas elpiji 3 kilogram di Nganjuk sebanyak 200 ributabung, dan bulan Mei lalu ditambah lagi sebanyak 40 ribu tabung, bahkan Juni ini juga ditambah 80 ribu tabung,”jelas Judi Ernanto, asisten Ekbang Nganjuk kepada sejumlah media, Selasa (4/6/2024).
Judi menegaskan, namun hingga saat ini keluhan warga bahwa gas elpiji 3 kilogram masih langka dan mahal hingga tembus Rp 25.000 pertabungnya.
Pihak pemerintah mencurigai adanya pemakaian tabung gas elpiji 3 kilogram disektor pertanian yang over pemakaian.
“ Kami juga menduga ada oknum-oknum yang melakukan penimbunan atau menjual keluar daerah Nganjuk,”ungkapnya
Pemkab Nganjuk juga sudah membatasi penjualan dari pangkalan ke pengecer maksimal 20 persen dari stok pangkalan.
Dan akan melakukan kordinasi dengan pihak Dinas Pertanian terkait data Petani yang menggunakan tabung gas elpiji 3 kilogram untuk dessel pengaiaran sawah.
Selain itu, Pemkab Nganjuk berharap agar pihakKepolisian juga ikut mangawsi dan menindak oknum-oknum yang menyebabkan kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram.
Yohanes