Nganjuk, NNews.co.id – Larung Sesaji adalah tradisi wujud syukur atas nikmat Tuhan berupa rezeki, keselamatan serta hasil alam yang melimpah, hasil bumi, waduk, maupun laut.
Larung sesaji dimaknai pula sebagai tindakan religi dengan paham animisme dan dinamisme dimana mitos dan megic lekat dalam budaya Jawa.
Makna lainnya, Larung Sesaji antara lain bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa yakni kekhasan yang merupakan ciri suatu daerah dan warisan leluhur.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Puluhan warga menggelar Tradisi Larung Sesaji yang diadakan di pasar ikan Mbaduk Selasa (5/03/24).
Acara yang rutin digelar setiap tahun sekali ini sebagai wujud rasa syukur atas nikmat Tuhan berupa rezeki, keselamatan, serta hasil alam yang melimpah.
Selain Larung Sesaji, dilakukan juga ruwatan pasar ikan yang ada di Dam Mbaduk. Ruwatan sendiri adalah salah satu bentuk upacara atau ritual penyucian. Sementara Larung Sesaji sendiri bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa dan warisan leluhur.
Kepada media NNews.co.id, Mujianto, Kepala Desa Malangsari mengatakan, jika acara ini rutin digelar setiap tahun. Hal itu diharapkan agar warga maupun para pedagang di Dam Mbaduk tetap menjaga kerukunan.
“Kegiatan Festival Larung Sesaji,doa bersama dan Ruwatan pasar ikan,semoga kegiatan ini mendapat barokah dari Tuhan,” terang Mujianto.
Selain pedagang ikan segar, jelas Mujianto lebih lanjut, banyak juga wisata kuliner yang dimana banyak sekali menu-menu makanan yang tersedia
” Disini kurang lebih ada 6 kios untuk berjualan ikan segar, dan ada banyak pedagang kuliner yang buka dari pagi pukul 07.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB,” tuturnya
Mujianto berharap, kegiatan ini juga bisa menarik wisatawan untuk mengunjungi Dam Mbaduk yang terdapat wisata kuliner lokal dengan nuansa di pinggir sungai dan masakan khas lokal.
Yohanes
