Manganan, Tradisi Slametan Warga Desa Pacul
Bojonegoro, NNews.co.id – Manganan merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh warga di Desa Pacul Kecamatan Bojonegoro Kota. Seperti yang dilakukan di Makam Cungkup atau dikenal dengan makam Mbah Dasimah.Digelar secara turun temurun dari dulu hingga sekarang, tradisi ini biasanya digelar pada hari Jum’at Pahing menurut penanggalan kalender Jawa, setelah masa panen, Jum’at (8/9/2023).
Namun, tak ada yang tahu pasti sejak kapan tradisi ini digelar. Saat tradisi manganan atau sedekah bumi ini digelar, warga akan berbondong-bondong datang membawa makanan untuk saling dibagikan setelah berdoa.
Sesepuh warga Desa Pacul, Wijimin, mengatakan, tradisi ini merupakan bentuk syukur atas hasil panen. Selain itu, warga masyarakat mempercayai bahwa dengan mengadakan tradisi manganan ini guna untuk tolak balak.
Ini juga termasuk tradisi manganan, warga masyarakat yang membawa makanan yang akan dibagikan, mereka biasanya akan memberikan sejumlah uang kepada sesepuh yang bertugas dan sesepuh akan membagikannya kepada penjaga makam, penjaga kebersihan maupun pemimpin doa. Menurut Wijimin mengatakan, istilahnya uang wajib”.
Setelah tradisi manganan selesai dilakukan, malam harinya dilanjutkan dengan tayub atau joget. Para orang tua laki-laki biasanya akan menari bersama para sinden.
Eko Prayitno