HeadlineNganjuk

Pola Uji Praktek SIM Berubah, 90 Persen Pemohon SIM C di Nganjuk Lulus

Nganjuk, NNews.co.id – Lintasan ujian praktek Surat Izin Mengemudi (SIM) C yang diberlakukan di Satlantas Polres Nganjuk kian mudah, setelah pola lama angka 8 kini berubah jadi pola S.

Selain lebih mudah, peserta juga dapat mengikuti pelatihan di luar jam reguler sebelum mengikuti ujian praktik tersebut.

Dari sekitar 100 pemohon, bisa dipastikan sebanyak 90% dinyatakan lulus ujian praktek. Bahkan salah seorang pemohon yang pernah gagal sebanyak 5 kali ujian praktek kini langsung lulus.

“ Saya sudah 5 kali ikut uji praktek SIM ini pak, tapi gagal. Baru kali ini berhasil setelah pola uji praktek SIM nya berubah,” ungkap Setioko salah satu pemohon SIM, Rabu (9/8/2023).

Hal yang sama juga di rasakan oleh Stevani, ia mengaku dengan pola baru ini sangat mudah dan ia sekali ikut ujian sim c dan langsung bisa lulus.

Baur Sim Satlantas Polres Nganjuk, AIPTU Purwo Andrianto mengatakan, penerapan skema baru dalam ujian praktik SIM C merujuk pada keputusan Kepala Korlantas Polri Nomor: Kep/105/VIII/2023. Dalam skema baru itu, lintasan angka 8 dalam ujian praktik diganti lintasan huruf S.

Perubahan ini dinilai meningkatkan potensi kelulusan ujian SIM C. Selain bentuk jalur, perubahan juga dilakukan pada lebar lintasan. Jika tadinya lebar lintasan berukuran 1,5 kali lebar kendaraan, kini diperlebar menjadi 2,5 kali lebar kendaraan.

“Dibandingkan sebelumnya, lintasan ini lebih mudah dan lebar,” kata Purwo, Rabu (9/8/2023).

AIPTU Purwo Andrianto menambahkan, bagi yang tak juga lulus dikarenakan peserta tidak memperhatikan arahan dari petugas saat hendak mengikuti ujian praktek, karena seblum tes praktek polisi memberikan contoh berkendara dan memberikan arahan teknik berhenti, berbelok dan tengok kanan kiri.

Jika ingin lulus maka pertama harus perhatikan dan ikuti arahan dari petugas Kepolisian. Para peserta ujian akan mengawali praktik dari lintasan lurus dengan tujuan pengereman dan keseimbangan. Kemudian dilanjuti dengan memutar arah dan berlanjut ke ujian lintasan berbentuk huruf S. Setelah itu, melakukan manuver tikungan lain.

“Terakhir, ada pengujian pengereman dengan dua arah tujuan berhenti kiri dan kanan. Kaki tidak boleh turun, tidak boleh menyenggol,” tandasnya.

Yesi Krismonita

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!