HeadlineNganjuk

Warga Ciptakan Pupuk Organik dari Limbah Bawang Merah

Nganjuk, NNews.co.id – Dariyanto, seorang Petani asal Desa Patihan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mampu menciptakan pupuk organik dari limbah bawang merah, dan limbah buah-buahan serta sayuran.

Inovasi itu muncul setelah melihat limbah-limbah tersebut banyak dijumpai di sekitar rumahnya. Pupuk organik dengan nama Poca Bm ini mampu meningkatkan volume panen tanaman padi, yang biasanya dengan pupuk kimia menghasilan 8 ton padi per hektarnya, namun dengan pupuk poca bm tersebut bisa menjadi 11 ton per hekarnya dengan efisiensi harga pupuk kimia Rp 2 juta.

Dariyanto membuat belajar pupuk organik tersebut secara otodidak, setelah mengetahui banyak limbah bawang merah atau bawang merah yang busuk akibat gagal panen.

Selain itu, ia juga mencampurkan bahan lain sebagai sumber enzyme, yaitu buah pisang, buah nanas, daun dan buah pepaya muda, dan buah alpukat.

Untuk membuat pupuk organik Poca Bm, semua bahan tersebut ditumbuk dan diblender untuk kemudian dicampur dan disiram dengan air leri, air kelapa, air nanas dan garam yang kemudian dimasukkan drum, lalu difermentasi sekitar 14 hari hingga 21 hari tanpa campuran bahan kimia sama sekali.

Setelah difermentasi selama 14 sampai 21 hari, campuran bahan tersebut menjadi cair, dan siap dijadikan pupuk tanaman padi dan semua jenis tanaman.

Menurut Darianto, dengan mengeluarkan Rp 200.000 untuk membeli pupuk Poca Bm ini, petani bisa menghasilkan panen padi sebanyak 10 hingga 11 ton dalam satu kali panen per hektare.

“Dengan penggunaan pupuk Poca BM ini, para petani mampu menghemat sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta dalam satu hektare. Dengan memakai pupuk kimia dalam 1 hektarenya, tanaman padi hanya mampu panen 8 ton, dengan biaya sekitar Rp 2 juta lebih untuk membeli pupuk kimia. Jadi selain lebih hemat hasil panen tanaman padi juga meningkat dengan penggunaan pupuk organik Poca Bm ini, ” ujar Darianto, kepada awak media NNews.co.id, Rabu (24/5/2023).

“ Untuk promosi dan pemasaran pupuk poca bm ini, saya tidak mematok harga bahkan bagi petani yang membutuhkan bisa mengambil secara gratis atau membayar dengan seikhlasnya,”lanjutnya

“ Upaya menciptakan pupuk organik tersebut untuk meringankan beban petani yang kian lama kian sulit mencari pupuk subsidi, dan harga pupuk kimia yang kini semakin mahal,”tandasnya

Manfaat adanya pupuk poca bm itu dirasakan oleh sejumlah petani, banyak para petani yang membeli dengan seikhlasnya untuk digunakan pupuk di lahan sawahnya. Salasah tunya Pujiono petani setempat, Pujiono mengaku, dengan menggunakan pupuk organik Poca Bm, dia mampu menghemat biaya operasional.

Dalam sekali panen ia butuh dana sekitar Rp 1 juta untuk beli pupuk kimia, dengan luas lahan sekitar 500 meter. Namun dengan Poca Bm ia hanya butuh uang Rp 200.000 saja hingga panen.

” Dengan menggunakan pupuk organik Poca Bm lebih hemat. Dengan Rp 200.000 tanaman padi saya sudah panen dengan hasil yang baik. Karena saya biasanya mengeluarkan biaya Rp 1 juta untuk membeli pupuk kimia, dan itu pun kita kesulitan mendapatkan pupuk kimia,” ungkap Pujiono.

Para petani berharap dengan adanya inovasi pupuk organik dari limbah bawang merah ini bisa mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk, terutama Dinas Pertanian Nganjuk, sebab dalam pengembangannya membutuhkan modal dan tempat usaha tani.

Yesi Krismonita

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!