Para Napi di Nganjuk Belajar Mengaji, Begini Kisahnya

Nganjuk, NNews.co.id – Tampak pemandangan langka di Rumah Tahanan (Rutan) kelas II Nganjuk , Jawa Timur, pada Rabu (12/4/2023). Rumah tahanan yang lekat dengan kesan seram dan suram, kini terlihat seperti pesantren.
Pada bulan suci Ramadhan ini, para Napi mengisinya dengan belajar mengaji bacaan Al-Qur’an metode Iqro.
Meski di balik jeruji besi, ratusan Narapidana tak patah semangat belajar mengaji Al-Qur’an. Warga binaan yang sebelumnya tak bisa membaca Al-Qur’an kini mulai mengenal huruf hijaiyah.
Para Narapidana terlihat mengenakan sarung, baju koko dan berpeci rapi layaknya santri. Bahkan mereka semangat dan fokus mengaji.
Belajar mengaji Iqro dibagi beberapa kelas, ada kelas yang tergolong sudah mampu membaca Al-Qur’an 30 juz, dan ada kelas yang masih belajar huruf hijaiyah.
Usai belajar mengaji, kegiatan pondok pesantren kilat ini diisi dengan pengajian atau siraman rohani yang dipimpin oleh Nrapidana Mantan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat.
Sementara itu, menurut Kepala Rutan Nganjuk, Bambang Hendra Setyawan mengatakan, Rutan nganjuk memilih mengisi aktivitas dibulan suci Ramadhan dengan pemantapan membaca Al-Qur’an bagi para warga binaan, baik yang sudah pandai membaca Al-Qur’an atau yang masih belum sama sekali.
“Hanya saja, tingkat kemampuan dalam membaca Alquran tiap orang kan berbeda, jadi ketika menyampaikan materinya juga harus disama ratakan, ada yang belum bisa sama sekali ada juga yang sudah lancar membaca al quran. Selebihnya tidak ada kesulitan yang berarti,”ujar Bambang, kepada awak media NNews.co.id, Rabu (12/4/2023).
Disamping belajar mengaji, para napi juga diwajibkan mengikuti Salat 5 waktu, taraweh dan tadarus Al-Qur’an serta Salat dhuha setiap hari.
Diharapkan dengan pondok pesantren ini bisa memberikan bekal keagamaan yang kuat bagi para Narapidana di Rutan Kelas II B Nganjuk. (Yesi K)