Bojonegoro, NNews.co.id – Fadli, pelaku Usaha Mikro Kecik Menengah (UMKM) dari Desa Palembon, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro mencicipkan kue gapit. Kue gapit dengan merek dagang “Gapit Telo” dibuat aneka rasa.
“Tadinya saya hanya melanjutkan usaha turun temurun selama 15 tahun dari orang tua ,” ucap Fadlan saat berbincang dengan NNews.co.id, Sabtu (22/1/2022).
Namun karena merasa tertantang untuk mengembangkannya, pemuda itu pun memutuskan membuat kue gapit aneka rasa.
” Ada 7 varian rasa, seperti original, pisang raja, telo ungu, telo madu, bawang, pandan dan pedas”,ungkapnya.
Alhasil, kue gapit buatannya diminati banyak orang. Tidak hanya di Bojonegoro, tapi juga luar kota seperti Tuban dan lainnya.
Kue gapit merupakan kue tradisional. Kue tersebut terbuat dari tepung tapioka, berbentuk mirip kue simping. Konon, nama gapit untuk kue tersebut diambil dari cara pembuatannya.
Dari adonan kue yang sudah jadi digapit oleh dua lempeng besi di atas pembakaran. Alhasil, adonan menjadi pipih, dan kue pun menjadi renyah ketika sudah matang.
Fadli baru mengawali usahanya sekitar 1 setahun terakhir ini. Sekali produksi menghabiskan 300 hingga 350 kwintal tepung tapioka.
Kue gapit buatan Fadlan dengan merek “Gapit Telo” itu kemudian dijual ke sejumlah pasar tradisional dan Supermarket di Kabupaten Bojonegoro, harga dibandrol hanya Rp. 8000,- setiap bungkusnya. (Eko)
