237 Penyuluh Agama Bojonegoro Dipetakan Pemahaman Kebangsaan dan Keagamaan
Bojonegoro, NNews.co.id – Sebanyak 237 penyuluh peserta terdiri dari 222 penyuluh Non PNS dan 15 penyuluh fungsional dilakukan pemetaan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro di Aula Kankemenag Kabupaten Bojonegoro, Selasa (01/11/2022).
Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Bojonegoro Dr. H. Muh. Abdulloh Hafith, M.HI, dalam sambutannya menyampaikan kegiatan tersebut dimonitoring oleh Kanwil Kemenag Jatim dan Stafsus Menag RI, sehingga perlu diseriusi oleh peserta dari Kemenag Kabupaten Bojonegoro.
Harapan Menag RI, lanjut Hafith sangat besar terhadap penyuluh agama, merupakan garda terdepan sebagai corong penerangan kebangsaan dan keagamaan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Kemenag memandang penyuluh memiliki peran dan fungsi strategis, yakni pertama fungsi informatif dan edukatif. Kedua, fungsi konsultatif dan ketiga, fungsi advokatif.
“Saat ini banyak faham atau kelompok yang selalu menyalahkan faham dan kelompok lain, penyuluh agama harus bisa mengedukasi dan mengadvokasi hal tersebut agar masyarakat ini dapat pencerahan,” ungkap Hafith.
Jawaban dari soal para penyuluh agama nanti akan menentukan terkait wawasan kebangsaan dan pemahaman keagamaan para penyuluh.
“Teknisnya, yaitu diberi waktu mulai jam 09.00 sampai dengan jam 10.00 wib. Setiap penyuluh akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibagikan melalui link dari Kemenag Pusat untuk diisi oleh masing-masing penyuluh bisa dengan laptop maupun handphone android ,” terang Hafith.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kemenag Kabupaten Bojonegoro H. Munir, S.Ag. M.Ag. dalam sambutan pengarahan mengatakan Pemetaan Wawasan Kebangsaan dan Pemahaman Keagamaan ini menjadi penting dilakukan agar para penyuluh agama Islam tidak terpapar faham-faham takfiri dan sejenisnya.
“Jangan sampai ada penyuluh agama Islam yang memiliki faham radikal dan tidak mau pada kegiatan-kegiatan keagamaan Kemenag. Jika ada yang seperti itu silahkan berhenti sebagai penyuluh, karena sudah tidak se-visi dan satu tujuan,” tegas Munir.
Kepala Kemenag berpesan kepada seluruh Penyuluh Agama Islam Kabupaten Bojonegoro, untuk selalu mencintai rumah besar Kementerian Agama.
“Seperti apapun kondisi Kementerian Agama harus selalu dicintai, dibela jika ada yang menghina dan mengejek. Juga didukung ketika ada program dari pusat hingga daerah,” pungkasnya.
Eko Prayitno