HeadlineNganjuk

Pengerjaan Proyek Lambat, Kontraktor Tak Punya Dana

Nganjuk, NNews.co.id – Sebuah pekerjaan proyek jembatan jembatan antar kecamatan di Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk dinilai pengerjaannya sangat lambat.

Sebab, saat ini progres masih 50 persen padahal batas waktu pengerjaan sudah habis yaitu pada tanggal 14 November 2022. Disisi lain, kontraktor mengaku tak memiliki dana untuk meneruskan pekerjaan tersebut.

Pekerjaan proyek dengan anggaran APBD senilai Rp 800 juta ini juga dikeluhkan warga sekitar, lantaran tak hanya pengerjaannya sangat lambat, namun diduga pembangunan tiang pancang diganti dengan cor coran pakai drum.

Warga meminta agar pihak pengawas bisa mengawasi betul betul proyek tersebut, sebab menggunakan dana dari pajak rakyat.

“ Kami berharap agar proyek jembatan ini segera selesai, karena hanya jembatan inilah satu satunya jalan besar antar kecamatan,”ungkap Heru, salah satu warga sekitar. Kamis (27/10/2022).

Sementara dilihat dari papan proyek, pengerjaan proyek dengan anggaran sebesar Rp 800 juta lebih tersebut, dimulai tanggal 14 Juli 2022 sesuai dengan kontrakanya dengan waktu pengerjaan selama 120 hari pekerjaan atau tanggal 14 November 2022. Dan akan habis pada tanggal 14 November 2022. Namun, hingga saat ini progres proyek masih 50 persen.

Sehingga pengerjaannya tak sesuai dengan jadwal pelaksaan kontrak.

Jalan utama menuju antara kecamatan dari Ngronggot ke Kertosono ditutup akibat pembangunan jembatan yang tak kunjung selasai. (27/10/22). Foto : istimewa

Abdul Hafid, pelaksanan proyek dari kontraktor CV Putra Pratama Mulia, dengan pengawas dari CV. N.D.E Konsultan mengaku, lambatnya pengerjaan proyek karena pihaknya tak memiliki dana untuk bisa membangun proyek tersebut.

Kekecewaan warga juga dirasakan oleh Kepala Desa setempat, pihaknya mengaku tidak mengetahui Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) atau spesifikasi proyek jembatan di wilayahnya sendiri.

“ Saya berharap agar proyek bias dikerjakan dengan sungguh-sungguh, sesuai dengan prosedur dan cepat diselesaikan,”ujar Sutopo,

Ditambahkan Sutopo, akibat proyek jembatan yang tak kunjung selesai, warga harus memutar melewati jalan alternatif. Jika pembangunan proyek tidak cepat selesai, maka akan merusak jalan alternatif tersebut

Warga meminta ada peran aktif dari pemerintah setempat, guna mengatasi dan memonitoring setiap pelaksanaan proyek pembangunan yang ada di Kabupaten Nganjuk.

Hariadi Soewandito

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!