Kemenag Bojonegoro Gelar Seminar Nasional Moderasi Beragama

Bojonegoro, NNews.co.id – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro dan Pasca Sarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri kerjasama menggelar Seminar Nasional Moderasi Beragama.
Selain itu, seminar nasional moderasi beragama tersebut mengangkat tema, “ Pengembangan Moderasi Beragama Melalui Pendidikan”, Rabu (7/9/2022).
Seminar dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro, Munir dan berlangsung di Aula MAN 1 Bojonegoro. Jalan. Monginsidi, No.160, Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro kota, Kabupaten Bojonegoro.
Dalam kegiatan seminar nasional diikuti sekitar 200 peserta. Para peserta terdiri dari satuan pendidikan madrasah, kelompok pengawas dan kelompok Kepala Madrasah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro.
Seminar Nasional Moderasi Beragama tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, seperti Prof.Dr..Abdul Halim Soebahar, M.A, Prof. Dr. Mukhamad Abdullah, M.Ag dan Prof.Dr. Nur Ahid, M.Ag.
Kepala Kemenag Bojonegoro, Munir, dalam sambutan mengemukakan, akan pentingnya moderasi beragama dalam membentuk atau membangun karakter siswa di dunia pendidikan. Kedepan, karena tantangan moderasi beragama sangat luar biasa.
Menurutnya, pendidikan kita semakin lama bukan semakin mudah, anak didik kita semakin lama semakin pandai, cerdas yang kadang-kadang karakternya perlu kita perhatikan bersama-sama.
” Sehingga diperlukan kombinasi antara kepandaian, kecerdasan sekaligus karakter kepada anak-anak didik kita”,imbuh dia.
Dia berharap, moderasi beragama ini agar difahami, dicintai dan diimplementasikan di dalam pendidikan kepada anak didik.

Momen bersama setelah pembukaan acara Seminar Nasional Moderasi Beragama di ruang Aula MAN 1 Bojonegoro
Sementara, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penma) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro, Moh. Sholikhul, menyebutkan kegiatan moderasi beragama merupakan sarana yang tepat dilakukan untuk di segala tingkatan satuan pendidikan madrasah.
Diharapkan, supaya dapat membuka wawasan baru bagi guru-guru madrasah untuk merancang, mengimplementasikan dan mempraktekkan moderasi beragama di kelas.
“Implementasi pembelajaran moderasi beragama itu kan masuk di kurikulum merdeka. Selain itu, disitu ada profil Pancasila, sehingga disitulah nanti ada penguatan terkait masalah moderasi beragama”, kata dia.
Tujuannya adalah supaya pemahaman moderasi beragama mereka semakin luas dan moderasi terhadap agama lain bisa terbina sejak mulai di pendidikan.
Eko Prayitno