BojonegoroHeadline

Braja Manastha Winduaji, Jadi Pengamen Hingga Meraih Penghargaan “ Kartika Adhi Kertayasa I “

Bojonegoro, NNews.co.id – Putra daerah Bojonegoro Braja Manastha Winduaji, S.Tr.IP mendapat penghargaan
“Kartika Adhi Kertayasa I” sebagai Wisudawan dengan Nilai Tertinggi Bidang Pengajaran pada Program Studi Politik Indonesia Terapan, Fakultas Politik Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXIX, Tahun Akademik 2021/2022.

Prosesi wisuda dilaksanakan di Lapangan Parade Kampus IPDN Jatinangor-Sumedang Jawa Barat. Dihadiri Menteri Dalam Negeri Prof.H.Tito Karnavian, MA, PhD,Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo, MM, Wakil Rektor 1 Dr. Hironimus Rowa, M.Si, segenap tamu undangan dan 1992 Wisudawan. Kamis, (28/7/2022)

Lahir di Bojonegoro, 7 September 1997 anak tunggal dari Pasangan Sukisno (Alm) dan Nur Cholifah (Alm), Braja begitu Nama panggilannya, sudah menjadi Yatim saat usianya baru menginjak 3 tahun.

Saat menjalani pendidikan di IPDN tingkat III, Braja kembali harus kehilangan ibunya untuk selama – lamanya di tahun 2021. Saat itu Aji sedang tugas penyebaran pendidikan di Papua selama 2 tahun dan tidak bisa pulang untuk melihat dan menguburkan ibunya untuk yang terakhir kalinya karena pandemi Covid 19.

Lulus SMA Negeri 1 Bojonegoro tahun 2016 Braja mendapat Beasiswa Bidik Misi dan masuk FISIPOL UGM lewat jalur SNMPTN jalur undangan, kuliah di UGM dia tempuh hingga semester 5, karena keinginannya yang besar untuk menuntut ilmu di IPDN Braja nekat mengikuti tes masuk IPDN.

Meski sebelumnya pernah gagal 2 kali, saat percobaan mendaftar ke 3 kalinya baru lolos dan menjadi mahasiswa IPDN dimana saat itu masih berstatus mahasiswa FISIPOL UGM semester 5.

Dihubungi melalui telepon selulernya usai upacara wisuda, Braja mengucapkan rasa syukurnya dan mempersembahkan pencapain ini kepada mendiang kedua orang tuanya.

” Tidak ada yang bisa saya lakukan kecuali mengucap syukur Alhamdulillah” ucap Braja.

Braja memang terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, ibunya hanya bekerja sebagai pelayan toko, sedang ayahnya adalah tenaga honorer di Kelurahan Klangon, Bojonegoro.

Meski hidup dengan keterbatasan ekonomi namun Braja tidak pernah patah semangat untuk meraih masa depan dan berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam bidang apapun.

 “Keberhasilan menjadi milik mereka yang mau bekerja keras dan pantang menyerah” terangnya.

Dia mengaku, untuk membantu ekonomi ibunya semasa masih di bangku SMA, Braja pernah ngamen, saat booming batu akik, dia  mencari batu di bantaran sungai di Bojonegoro Selatan di daerah Kecamatan Temayang, Bubulan, Ngasem dan tanpa rasa malu menjualnya  dengan membuka lapak jualan batu akik di Alun-alun kota Bojonegoro.

Bahkan hingga berjualan uang kuno untuk mahar nikah pernah dijalaninya. Juga untuk kelangsungan hidup sebagai anak kos saat kuliah di Jogja, dia harus bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan percetakan kertas di Jogjakarta.

Kini jerih payah, masa susah, sedih yang berurai air mata terbayar dengan pencapaiannya meraih penghargaan
“Kartika Adhi Kertayasa I” sebagai Wisudawan dengan Nilai Tertinggi Bidang Pengajaran pada Program Studi Politik Indonesia Terapan.

” Tapi ini bukan akhir dari cita cita saya, justru ini menjadi awal pengabdian saya untuk negara, saya akan mengabdikan diri untuk menjadi pelayan masyarakat dan Abdi negara yang baik, untuk itu saya minta doanya” tutur dia.

Terpisah, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro, Triguno Sujono Prio, S.STP, MM, menyampaikan selamat atas prestasi dan penghargaan yang diterima Braja Manastha Winduaji (Aji) 

” Semoga apa yang telah dicapainya saat ini mampu membawa kebaikan untuk dirinya pribadi dan masyarakat luas, selamat mengabdikan diri untuk bangsa dan negara”, harap dia.

Eko Prayitno

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!