Mengenal Kampoeng Thengul di Desa Margomulyo
Bojonegoro, NNews.co.id – Wayang Thengul adalah sejenis kesenian wayang yang berasal dari Bojonegoro. Wayang Thengul hampir mirip dengan wayang golek namun perbedaan yang jelas terlihat ialah dari cerita yang diangkat dan juga karakter tokoh yang ditampilkan.
Jika pada Wayang Golek lebih banyak yang mengangkat cerita dari Wayang Purwa seperti Mahabarata dan juga Ramayana, justru Wayang Thengul banyak mengangkat cerita rakyat.
Seperti halnya cerita Wayang Gedhog yaitu cerita kerajaan majapahit, cerita panji serta cerita para wali. Selain itu juga ada yang menceritakan cerita dari Serat Damarwulan.
Wayang yang menggunakan perangkat boneka kayu bulat dan tebal. Bagian bawah dan kaki dibalut dengan pakaian dan kain (sarung) dimana tangan sang dalang masuk ke dalamnya.
Kemudian dalang menggerak-gerakkan boneka tersebut dengan ibu jari dan jari telunjuk, sedangkan tiga jari lain memegang tangkai wayang.
Boneka sebelah atas biasanya telanjang, kecuali pada beberapa pelawak dan pahlawan, memakai baju sikepan. Berbeda dengan wayang kulit pada umumnya, layar (kelir) yang digunakan terdapat lubang kotak di tengahnya.
Sehingga penonton juga dapat menyaksikan dari arah belakang layar. Wayang ini berbentuk boneka 3 dimensi dan biasanya dimainkan dengan diiringi gamelan pelog/slendro.
Jalan cerita yang sering dimainkan dari kesenian ini lebih banyak mengambil cerita menak, seputar kisah Umar Maya, Amir Hamzah, Damar Wulan, Cerita Panji, sejarah Majapahit, dan kisah Betoro Kolo yang biasa dipentaskan untuk ruwatan.
Wintari salah seorang penggagas Kampoeng Thengul mengatakan, dengan adanya perkembangan zaman modern, kesenian ataupun budaya yang asli berasal dari Bojonegoro ini harus dilestarikan dan jangan sampai musnah di telan bumi”.kata dia, Sabtu(23/7/202).
Seperti yang dikatakan Mbak Wintari, sebut Elya Ardiana, seorang pelatih tari, Kampoeng Thengul ini memang kita dirikan dengan bertujuan agar generasi penerus kita bisa lebih kenal,
Selain itu, di Kampoeng Thengul ini kita juga mempunyai sanggar tari Thengul dan Alhamdulillah banyak peminat dari kalangan anak – anak untuk belajar menari tarian Thengul khas dari Bojonegoro ini.
Juga, Camat Margomulyo Dyah Enggarini menjelaskan, bahwa awal Kampoeng Thengul adalah dusun dimana awalnya kami ingin memberikan nilai tambah dari seni yang sudah ada embrionya, yakni seorang dalang sekaligus pembuat wayang thengul, Mbak Sumarno.
Oleh karena itu, sambung dia, maka kami buatlah Kampoeng Thengul dengan upaya Thengul tidak hanya sebagai pementasan wayang saja.
Selain itu, kita juga akan mengangkat Thengul ini menjadi sebuah seni atau budaya yang memberikan nilai ekonomi kepada warga dan dapat memberikan edukasi kepada generasi masa kini untuk melestarikan dan mencintai budaya khas Bojonegoro.
Eko Prayitno