Nganjuk, NNews.co.id – Menjelang hari raya Idul Adha 1443 hijriah harga kambing qurban mulai mengalami kenaikan berkisar Rp 100.000 – Rp 200.000 per ekor. Hal ini disampaikan Saniran, salah satu pedagang kambing di Kecamatan Loceret-Nganjuk.
Saniran merupakan salah satu Pedagang musiman kambing qurban yang ada di Desa Patihan, Kecamatan Loceret. Setiap tahun ia selalu berjualan kambing di pinggir jalan.
Meski tahun ini merebak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), namun tidak mengurangi pedagang kambing yang berjualan di Desa Patihan.
Terdapat 15 pedagang kambing yang berjejer di sepanjang jalan, untuk memanfaatkan momen idul qurban ini.
Saniran, mengatakan, penjualan kambing tahun ini mengalami peningkatan, warga yang ber qurban lebih memilih kambing karena wabah PMK.
“Iya, saat ini harga kambing kurban mulai naik. Kenaikan harga kambing ini sudah sering terjadi saat sudah mendekati Idul Adha,” kata Saniran.
Meski demikian, untuk kambing kurban sendiri tidak sembarangan yang bisa dijadikan sebagai hewan kurban. Karena kambing yang bisa dikurban sendiri minimal sudah berusia diatas 2 tahun, sedangkan dibawah usia tersebut belum bisa dijadikan hewan kurban.
“Kenaikannya tidak terlalu tinggi yaitu sebesar Rp 100.000 – Rp 200.000 per ekor, namun khusus kambing yang sudah bersia diatas 2 tahun yang sudah masuk katagori hewan kurban,” tandasnya.
Saat ini, Saniran mengaku kambingnya telah terjual 17 ekor dari 25 kambing miliknya.
Hariadi Soewandito
