Jembatan Kutorejo-Bagor Retak dan Amblas, Diduga Akibat Truk Muatan Material Pembangunan Bendungan Semantok.
Nganjuk, NNews.co.id – Jembatan penghubung antar Kabupaten yang ada di desa Kutorejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, kondisinya amblas dan pecah pada sisi Utara jembatan.
Terlihat pondasi pada sisi Utara jembatan pecah dan amblas, pecahnya bangunan hingga mencapai 40 CM.
Kondisi itu diperparah dengan amblasnya plengsengan sungai, yang dimungkinkan mengancam pemukiman penduduk.
Hampir 100 meter plengsengan sungai amblas, yang jaraknya hanya tinggal 3 meter dari pemukiman warga.
Sekitar 10 rumah di kwatirkan akan terdampak amlasnya plengsengan sungai.
Desa telah melakukan pengurukan jalan, namun dikarenakan saat ini musim hujan, urukan itu terbawa arus air.
Untuk menahan amblasnya jalan, pemerintah desa memasang sasak bambu sebagai penahan jalan sementara.
Kondisi jembatan yang dibangun pada tahun 1972 inimulai amblas sejak adanya proyek Bendungan Semantok.
Kendaraan bermuatan material dengan tonase hingga 40 ton, sebagai penyebab amblasnya jembatan, selain itu usia jembatan juga sudah tua.
Rudi Wijayanto, Kepala Dusun Kutorejo menjelaskan, jembatan ini mulai amblas sejak adanya proyek Bendungan Semantok, truk material yang bermuatan hingga 40 ton menjadi penyebab amblasnya jembatan, selain amblas pada sisi utara jembatan, Jalan desa di RW 1 juga ikut amblas sepanjang 100 meter.
” Karena jalan ini akses satu satunya masuk kampung, sehingga sangat mengganggu aktifitas warga bahkan anak-anak yang akan pergi ke sekolah,” Ujar Rudi Wijayanto
Warga Desa berharap, pemerintah segera memperbaiki jembatan ini, karena akibat rusaknya jembatan mengganggu roda ekonomi masyarakat.
Sementara, Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Timur, langsung melakukan survey ke lokasi jembatan.
Satu team diterjunkan ke lokasi jembatan rusak, untuk melakukan survey awal.
Rudi Susanto, PPK pemeliharaan PU Jawa Timur mengatakan, saat ini pihaknya baru melakukan survey. Hasil survey sebagai acuan laporan ke pimpinan untuk melakukan tindak lanjut.
Saat ini akses jalan Provinsi yang menghubungkan Bojonegoro, dan juga jalur alternatif menuju Surabaya ditutup untuk keselamatan warga, mengingat kondisi jembatan yang membahayakan penggunan jalan.
Ditutupnya jembatan, warga harus memutar hingga 6 kilometer.
Reporter : Hariadi Soewandito