Satu Tahun Korban Longsor Selopuro, Masih Bertahan Dirumah Kontrak.
Nganjuk, NNews.co.id – 14 Februari 2021, tragedi tanah longsor yang terjadi di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, yang menewaskan 19 orang hari ini genap satu tahun, Senin (14/02/21).
Longsor yang meluluh lantahkan rumah warga, dan menelan banyak korban jiwa ini nampaknya menjadi trauma tersendiri bagi kluarga korban.
Karena rumahnya rusak, dan juga pemerintah tidak lagi mengizinkan kembali ke kampungnya, 48 Kepala Keluarga (KK) hingga saat ini masih bertahan di rumah yang dikontrak pemerintah daerah, senilai 500 ribu rupiah perbulan.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari pemerintah daerah membantu Rp.300.000 per bulan. Namun, bantuan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Jumadi (55), salah satu korban terdampak longsor yang kontrak di ruang kelas Madarasah Ibtida Iyah Desa setempat, hidup bersama istri dan ketiga anaknya.
Karena bantuan yang diterima tidak mencukupi keluarga, ia bekerja serabutan sebagai kuli bangunan, itu pun kalau ada yang menyuruh.
“ Saya berharap Pemerintah segera merelokasi sesuai janji Bupati Nganjuk saat itu.” Ujar Jumadi, korban longsor
Dulu ia dijanjikan bahwa dalam waktu 6 bulan sudah di tempatkan di rumah relokasi, tetapi hingga saat ini belum ada kejelasan.
Ia juga mengancam, kalau tidak segera direlokasi ia akan kembali ke rumahnya yang lama bekas longsor.
Sementara, Sukarman (39), yang istrinya meninggal dunia menjadi korban longsor, dan meninggalkan 2 anak kembar yang masih kecil, mengatakan, saat ini ia tidak bisa bekerja karena 2 anaknya yang masih kecil masih membutuhkan perawatan.
“ Saya juga sudah tidak betah tinggal di kontrakan, karena dalam 1 rumah di tempati 4 pengontrak lainnya”, Ungkap Sukarman
Terpisah, Widi Cahyono, Camat Ngetos mengatakan, Pemerintah Daerah hingga saat ini masih mengupayakan relokasi bagi korban longsor Selopuro.
Pemerintah akan membangun 48 rumah di lokasi yang telah ditentukan, yaitu tanah perhutani yang ada di desa yang sama.
” Secara teknis, saya tidak mengetahui, karena ia saya menjabat 1 bulan di Ngetos” Jelas Widi, Camat Ngetos
Sebenarnya, tanah yang disiapkan untuk membangun relokasi korban longsor sudah ada, bahkan sudah ada patok pembatas bangunan, namun hingga saat ini belum juga dibangun.
Reporter : Hariadi Soewandito