Polres Nganjuk Berhasil Ungkap 38 Kasus, dengan Jumlah 48 Tersangka.
Nganjuk, NNews.co.id – Kapolres Nganjuk AKBP Boy J.S , S.H., S.I.K., M.H, menggelar Konferensi Pers pengungkapan kasus tindak pidana umum yang ditangani Polres Nganjuk dan Polsek jajaran Polres Nganjuk pada periode bulan November 2021 di Joglo Polres Nganjuk, Senin (22/11/2021) pagi.
Pada periode sebelumnya antara September hingga Oktober 2021 kasus yang mendominasi adalah perkara yang berhubungan dengan tindakan asusila. Sedangkan, periode November ini didominasi oleh kasus penganiayaan dan pengeroyokan yakni sebanyak 12 kasus dengan jumlah 16 tersangka.
Dikutip dari data saat Konferensi Pers Sat Reskrim Polres Nganjuk, menangani 6 kasus Perjudian, 12 kasus Pengeroyokan dan Penganiayaan, 1 kasus Illegal Logging, 7 kasus Cabul, 5 kasus Persetubuhan terhadap anak dibawah umur, 2 kasus Sajam, 2 kasus Curat, 3 kasus Penipuan dan Penggelapan. Total kasus sebanyak 38 kasus, dengan total 46 orang tersangka dewasa dan 2 orang dibawah umur.
AKBP Boy JS, menjelaskan jika dilihat dari trend perkara yang berkembang saat ini bisa disimpulkan bahwa kasus yang menonjol adalah kasus kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama. Diperlukan langkah-langkah strategis untuk menekan angkanya agar tidak melonjak.
“ Selama saya memimpin, saya akan menindak tegas segala bentuk tindak kriminal yang terjadi di wilayah saya, demi terciptanya rasa aman dan nyaman masyarakat Nganjuk meskipun saya lebih suka mengedepankan cara bertindakan pencegahan” Ujar AKBP Boy J S, Kapolres Nganjuk, dalam press release, Senin (22/11/21).
“Salah satu strategi operasional, yang saya ambil yaitu menggunakan pola perpolisian proaktif dalam meminimalisir potensi gangguan agar tidak berkembang menjadi ambang gangguan. Strategi ini akan mewarnai kerja Anggota Polres Nganjuk dan Jajaran Polsek kedepannya”. Pungkas AKBP. Boy JS.
Yang menjadi atensi khusus Kapolres Nganjuk saat ini, akan memprioritaskan penanganan kasus-kasus yang berkaitan dengan penganiayaan ringan (anira) dengan modus melakukan pemepeten dari dini hari hingga subuh, terjadi pemepetan anak-anak berkendara kemudian dilakukan penganiayaan berat.
Reporter : Yesi Krismonita