Para Pasien Dugaan Keracunan Makanan Hajatan, Minta Biaya Perawatan di Biaya Pemerintah.
Nganjuk, NNews.co.id – Sejumlah korban dugaan keracunan makanan hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk, meminta agar semua biaya perawatan di rumah sakit, dibiayai oleh Pemerintah, Rabu (27/10/21).
Salah satunya Susanti, ia mengaku memiliki kartu indonesia sehat (KIS), ia meminta agar kartu tersebut bisa berfungsi, guna pembiayaan perawatan dirinya di rumah sakit.
“ Saya punya kartu KIS, saya berharap kartu KIS yang saya miliki ini dapat berfungsi dan bisa untuk biaya perawatan saya selama disini.” Ujar Susanti, salah satu korban
Sementara, disamping warga undangan yang keracunanan makanan, istri dan dua anak dari Sukamto, penggelar hajatan, juga mengalami keracunan.
Dewi Sekariani (45), Istri Sukamto mengaku, ia juga mengalami keracunan akibat makan capjay dan bakso pada sore hari.
Menurutnya, acara hajatan pernikahan anaknya itu digelar dengan dua sesi, yaitu pagi dan sore dengan menu makanan yang sama, yaitu lontong sate, nasi goreng, cabjay, mie goreng dan bakso.
“ Jadi, dalam acara hajatan pernikahan anak saya ini, saya tidak menyebar undangan, meski sudah mendapatkan ijin resmi dari pihak polisi, dan pihak Desa. Namun, saya hanya menyebarkan undangan lewat WhatsApp, dengan total warga yang hadir sekitar 500 orang.” Jelas Dewi Sekariani, Istri Sukamto
Ia tak menyangka, acara pernikahan yang digelarnya berujung petaka. Ia berharap agar semua kembali sehat dan bisa pulang, serta tidak ada masalah dikemudian hari.
Reporter : Hariadi Soewandito
Editor : Yesi Krismonita