Belasan Warga Diduga Keracunan Makanan Hajatan, 1 Meninggal Dunia.
Nganjuk, NNews.co.id – Belasan warga di Nganjuk Jawa Timur, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Kertosono Nganjuk. Belasan warga itu diduga menjadi korban keracunan makanan hajatan, di Desa Banaran Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Para pasien rata-rata mengalami gejala mual, muntah, hingga diare.
Menurut Mualim, salah satu koban, pada hari minggu tanggal 24 Oktober 2021, Sumanto mengadakan hajatan pernikahan putranya, di rumahnya yang berada Di Desa Banaran Kertosono Nganjuk. Karena Sumanto merupakan Ketua Rw setempat, maka banyak warga yang hadir, antara 150-200 warga.
“ Jadi, saat makan bakso, nasi goreng, ayam kecap dan mie goreng, para tamu undangan merasa biasa-biasa saja, namun besoknya belasan warga di Desa Banaran ini, merasa mual mual, muntah dan diare.” Ujar Mualim, salah satu koban keracunan.
Hingga sekitar 18 korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Kertosono, bahkan hingga ada satu korban meninggal dunia.
Sementara Sumanto penggelar hajatan mengaku, bahwa semua jenis makanan disajikan dengan segar, dan dimasak langsung di lokasi hajatan. ia tidak memgetahui soal keracunan atau tidak, ia juga sudah menyerahkan kasus tersebut ke pihak Rumah Sakit dan Polisi.
Sementara Dokter Rumah Sakit yang menangani korban, menolak dikonfirmasi dengan alasan bukan kewenangannya memberikan penjelasan ke media, sementara Anang selaku Kepala Tata Usaha RSU Kertosono tidak menjawab saat di telepon.
Sedangkan Polisi dari Polsek Kertosono Kabupaten Nganjuk, tadi siang langsung mendatangi UGD Rumah Sakit Kertosono Nganjuk, Polisi meminta keterangan ke sejumlah korban dugaan keracunan.
Polisi juga memangil Sumanto, selaku penanggung jawab hajatan ke Mapolsek Kertosono, guna dimintai keterangan.
Sementara itu, AKP Pramono, Kapolsek Kertosono Nganjuk menolak di konfirmasi media, dengan alasan satu pintu ke Humas Mapolres Nganjuk.
Iptu Supriyanto, selaku Kasubbag Humas Polres Nganjuk, saat ini juga belum bisa memberikan keterangan kepada media, dengan alasan masih menunggu perintah dari Kapolres Nganjuk.
Reporter : Hariadi Soewandito
Editor : Yesi Krismonita