Warga Demo Kades Ngepung, Tuntut Pengurusan PTSL Nyaris Ricuh
Nganjuk, NNews.co.id – Demo yang digelar di depan Kantor Desa Ngepung, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, nyaris ricuh karena Wahyu Hendra Saputra, Kepala Desa Ngepung, tidak mau menandatangani notulen, hasil musyawarah yang di mediasi Forpimcam, Senin (11/10/21).
Sejumlah massa merangsak masuk halaman kantor desa, sambil berteriak meminta kepada Kepala Desa untuk menandatangani notulen musyawarah.
Pengunjuk rasa menuntut agar program PTSL yang telah didaftarkan pada tahun 2019 lalu, ditindak lanjuti Kades, tetapi karena nampaknya, Hendra Wahyu Saputra sebagai Kepala Desa Ngepung kurang pro aktif terhadap program tersebut.
Beberapa Orator meminta kepada Kades untuk segera menindak lanjuti program sertifikat gratis tersebut, karena sangat membantu masyarakat, yang selama ini ingin mempunyai Sertifikat Tanah miliknya.
Suyadi, koordinator aksi mengaku, ia menganggap Kepala Desa Ngepung menghambat program PTSL di Desanya, karena sejak di ajukan tahun 2019 lalu hingga saat ini Kepala Desa belum memproses persyaratan yang diminta BPN.
“ Saya anggap, Kepala Desa Ngepung ini menghambat program PTSL di Desa ini, karena sejak di ajukan tahun 2019 lalu, hingga saat ini Pak Kades belum memproses persyaratan yang diminta BPN.” Ujar Suyadi, koordinator aksi
Sepuluh perwakilan warga, diminta untuk duduk bersama musyawarah untuk mufakat, dalam musyawarah yang di mediasi Forpimcam Patianrowo, hingga disepakati bahwa pengajuan program PTSL ke BPN akan di proses Senin mendatang, melibatkan unsur Desa, dan panitia.
Sugeng Hariyanto, Camat Patianrowo, berharap masyarakat dapat bersabar dan mengikuti proses PTSL sehingga program ini dapat berjalan sesuai rencana.
“ Saya harap, masyarakat disini bisa besabar, dan mengikuti seluruh proses PTSL, sehingga program ini dapat berjalan sesuai rencana.” Tutur Sugeng Hariyanto, Camat Patianrowo
Setelah menerima notulen yang ditandatangani oleh Forpimcam dan perwakilan pengunjuk rasa, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Reporter : Hariadi soewandito
Editor : Yesi Krismonita