Penjualan Bendera Di Nganjuk, Mengalami Penurunan Drastis Hingga Mencapai 50%
Nganjuk, NNews.co.id – Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan juga memberikan dampak pada penjualan bendera jelang perayaan HUT ke-76 Republik Indonesia. Tak seperti masa-masa sebelum pandemi, dalam dua tahun terakhir, penjualan bendera merah putih dan umbul-umbul mengalami penurunan drastis. Tak sedikit dari pedagang yang mengeluhkan hal tersebut lantaran pendapatan mereka menurun cukup jauh.
Kurniawan (27), salah satu pedagang bendera asal Garut Jawa Barat yang berjualan di depan Gereja Katolik Santo Paulus Jalan Diponegoro No 63-65 Nganjuk menjelaskan, bahwa dua tahun terakhir penjualan bendera merah putih mengalami penurunan drastis. Ia nekat ke Nganjuk untuk berjualan Bendera dikarenakan pekerjaannya sebagai tukang ojek di Garut sepi penumpang.
Ia juga mengatakan jika Tahun 2019 sebelum pandemi, dirinya bisa menjual bendera hingga 4-5 kodi per hari. Tetapi saat pandemi terutama PPKM saat ini, penjualan tertinggi hanya mencapai 1 kodi saja. Imbasnya pendapatan yang ia peroleh dari berdagang bendera dan umbul-umbul menurun hingga 50%.
Kurniawan menjajakan bendera jualannya dengan harga mulai Rp.20.000 – Rp 250.000.dengan berbagai macam ukuran dan jenis. Untuk rumahan seharga Rp 25.000; sekolah Rp 40.000; dan perkantoran Rp 60.000; .
“ Ya memang, tahun ini penjualan sangat menurun drastis dari tahun-tahun sebelumnya, apalagi PPKM ini jalan-jalan pada ditutup jadi ya sepi pembeli. ” Ujar Kurniawan penjual bendera asal Garut
“ Kalau dulu penjualan perhari mah bisa mencapai 4-5 kodi, kalau sekarang tertinggi ya hanya 1 kodi saja ” lanjut Kurniawan
Sementara itu, Yuliana salah satu pembeli bendera merah putih asal Ngluyu mengatakan “ Saya beli bendera untuk dipasang di depan rumah yang ukuran sedang harganya Rp. 25.000 ” Jelasnya
Kurniawan berharap, semoga pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga penjualan bendera pada Hari Kemerdekaan RI bisa normal kembali.
Reporter : Yesi Krismonita
Editor : Hariadi Soewandito