Korban Tertabrak Kereta Api Hingga Tewas, Ternyata Guru SMPN 1 Tembelang Jombang
Nganjuk,NNews.co.id – Moh Bintoro (57) warga Desa Tambakrejo Kecamatan/Kabupaten Jombang, korban yang tertabrak Kereta Api Argo Wilis relasi Surabaya – Bandung, hingga tewas di lokasi kejadian, ternyata seorang guru di SMPN 1 Tembelang Kabupaten Jombang.
Seperti yang diceritakan oleh Didik, rekan kantor di SMPN 1 Tembelang. Saat di wawancarai via telepon, Didik menceritakan bahwa “ Almarhum Bintoro merupakan seorang guru senior yang mengabdikan dirinya sejak Tahun 1987 di SMPN 1 Tembelang, Kabupaten Jombang.” Jelasnya via telepon
Bintoro mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dan kurang dari 3 tahun Bintoro akan memasuki masa pensiun. Secara ekonomi Bintoro termasuk cukup dan hanya hidup dengan istrinya saja karena memang belum dikaruniai seorang anak, karena istrinya dalam keadaan sakit yang cukup lama.
Sementara itu, saat ini istrinya terkena Covid-19 dan diisolasi di Universitas Pesantrean Tinggi Darul Ulum Jombang. Ia juga mengungkapkan satu hari sebelum menabrakkan diri ke Kereta Api, korban diberitahu saudaranya bahwa istrinya dalam keadaan kritis.
Kejadian laka lantas dengan Kereta Api tersebut diketahui Didik setelah mendapat telepon dari pihak Polsek Warujayeng. Korban ternyata tidak naik Bus, tetapi membawa sepeda motor dan diparkir disekitar tempat kejadian.
“ Saya baru tahu bahwa Pak Bintoro kecelakaan setelah mendapat telepon dari pihak Kepolisian” Ujar Didik
“Saya sendiri juga baru tau kalau korban ternyata membawa sepeda motor, bukan naik Bus dan sepeda motor tersebut baru ditemukan sore harinya setelah kecelakaan” Lanjutnya
“Selanjutnya kami berkoordinasi dengan pihak keluarga, dan setelah divisum, jenazah dari RSUD Nganjuk, langsung dibawa ke ibunya yang tinggal di Bantul, Yogyakarta untuk dimakamkan disana.” Pungkasnya
Sebelumnya, Moh. Bintoro tertabrak Kereta Api di perlintasan Kereta Api tanpa palang pintu di di daerah Kalimati , Dusun Tambakrejo, Desa Sambiroto, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk hingga tewas di lokasi kejadian, dan diduga korban sengaja menabrakkan diri karena Kereta Api sudah memberi peringatan klakson tetapi tak di hiraukan.
Reporter : Radian Bagus
Editor : Yesi Krismonita