Korban Longsor Ngetos Cemas, Karena Hingaa Saat Ini Rumah Relokasi Belum Dibangun Dan Stok Sembako Menipis
Nganjuk,NNews.co.id – Bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Ngetos Kapaten Nganjuk pada 4 bulan lalu, ternyata kini masih menyisakan persoalan dan kesedihan bagi para korban longsor. Sebab hingga saat ini rumah relokasi yang dijanjikan Pemerintah belum juga di bangun. Bahkan bantuan uang kos dan sembako juga terancam berhenti pada bulan depan.
Sedih dan kecewa terhadap pemerintah, itulah yang dirasakan oleh sejumlah para korban bencana longsor, di Dusun Selopuro Desa Ngetos Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk Jawa Timur.
Marsih, salah satu korban longsor mengaku kecewa terhadap pemerintah, sebab rumah relokasi atau pengganti yang dijanjikan oleh Pemerintah hingga sata ini belum dibangun sama sekali.
Ia juga mengaku takut, jika bantuan uang 500 ribu sebagai pengganti uang kos juga akan berhenti. Lebih-lebih ia mendengar adanya info bahwa stok bantuan jatah sembako yang ada di desanya sudah mulai menipis.
“ Saya sangat kecewa pada pihak pemerintah, karena rumah relokasi atau pengganti yang dijanjikan oleh Pemerintah hingga sata ini belum dibangun sama sekali.” Ujar Marsih salah satu korban longsor
“ selain itu saya juga takut jika bantuan uang 500 ribu sebagai pengganti uang kos juga akan berhenti. Saya juga dengar bahwa stok bantuan jatah sembako disini sudah mulai menipis.” tambahnya
Hal yang sama juga dirasakan oleh Susanti korban longsor ini, hingga saat ini harus ngekos dirumah warga yang saat ini oleh pemiliknya ditinggal kerja di luar kota.
Ia takut jika pemilik rumah kembali dan ia tak bisa mendaptkan rumah kos, sebab ia mengaku sulit mencari kos di desanya.
Ia meminta kepada Pemkab Nganjuk, agar segera mewujudkan janjinya untuk membangunkan rumah bagi para korba bencan longsor. Sebab ia sudah mengaku bosan dengan hidup di rumah kos.
Sementara Warno Kepada Desa Ngetos mengaku, “ Saya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Pemkab Nganjuk, dan pihak pemerintah sudah mendatangkan ahli geologi untuk mendeteksi kondisi tanah sebagai lahan relokasi.” Jelasnya
Dan Pemkab Nganjuk masih menunggu hasil dari tim geologi tersebut. Namun hingga saat ini ia akui juga belum jelas kapan hasil itu turun, dan kapan rumah relokasi dibangun.
Karena hingga saat ini kepastian tanah relokasi belum jelas, dan pondasi bangunan relokasi juga belum ada.
Terkait uang kos sebesar 500 ribu, pihak desa mengaku semua itu merupakan bantuan dari Basarnas dan Pemkab Nganjuk. Namun ia belum memastikan pada bulan depan dapat bantuan lagi, karena ia belum melakukan koordinasi dengan Pemkab Nganjuk.
Sementara bantuan logistik pangan berupa beras dan mie instan serta minyak goreng, saat ini stok hanya cukup untuk tiga kali pemberian, atau hanya cukup pada awal bulan Juli saja. Sebab, stok sembako yang ada di kantor Desa Ngetos sudah habis .
Kini warga meminta agar Pemerintah serius dan menepati janjinya untuk membangunkan rumah bagi para korban longsor.
Reporter : Yesi Krismonita
Editor : Hariadi Soewandito