HeadlinePemerintahanUncategorized

Massa Demo, Tolak Hasil Ujian Perangkat Desa

Nganjuk, NNEws.co.id – Sejumlah masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat di Nganjuk tadi pagi menggelar aksi unjuk rasa. Aksi demo ini digelar di depan Pendopo Kabupaten Nganjuk, dengan pengawalan ketat petugas keamanan (19/5/21).

Aksi demo dimulai dengan menggelar orasi di depan Kantor Bupati Nganjuk, selain itu massa juga membentangkan sejumlah poster berisikan tuntutan. Beberapa orator menuntut pembatalan dan menolak hasil ujian perangkat desa, karena diduga syarat dengan praktek jual beli.

Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi sempat menemui massa hingga meminta perwakilan massa untuk berdialog diruangan Plt Bupati. Dialog dilakukan secara tertutup dan di jaga petugas kepolisian, wartawan yang meliput hanya dapat menunggu hasil pertemuan di luar ruangan.

Usai dialog, Supriyono ketua Lsm Mapak mengatakan, ia meminta pembatalan ujian perangkat desa dan melakukan ujian ulang, tetapi ia juga akan mematuhi aturan yang ada, karena Plt Bupati masih berkoordinasi dengan Kementrian dan Gubernur.

“ Saya meminta pembatalan ujian perangkat desa dan dilakukan ujian ulang, tetapi saya juga akan mematuhi aturan yang ada, karena Plt Bupati masih berkoordinasi dengan Kementrian Dan Gubernur.” Ujar Supriyono, Ketua Lsm Mapak

Sementara Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengatakan, sebagai aparatur negara pihaknya akan tetap menjalankan tugas sesuai aturan, ia juga berkoordinasi dengan semua pihak termasuk pakar hukum.

“ Kami sebagai aparatur negara, akan tetap menjalankan tugas sesuai aturan, saya juga akan berkoordinasi dengan semua pihak termasuk pakar hukum.” Ungkap Nganjuk Marhaen Djumadi

Ia juga berkoordinasi dengan Kementrian dan Gubernur sebagai atasan, guna menentukan langkah atas tuntutan massa.

Plt Bupati juga mengajak semua masyarakat untuk menjaga kondusifitas dalam membangun Nganjuk ke depan.

Reporter         : Yesi Krismonita

Editor             : Hariadi Soewandito

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!