Berkah Lebaran, Warga Berebut Alas Bekas Sholat Eid
Nganjuk, NNews.co.id – Berkah Sholat Idul Fitri di dirasakan sejumlah masyarakat di Nganjuk Jawa Timur . Sholat Hari Raya Idul Fitri bagi sekelompok warga kurang mampu membawa berkah tersendiri. Mereka berebut koran bekas dan plastik alas Sholat Idul Fitri yang di gunakan oleh para jamaah sholat Idul Fitri di Masjid. Dari hasil penjualan koran bekas, cukup untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sementara Sholat Idul Fitri di Masjid Agung Baitussalam di laksanakan dengan prokes yang ketat.
Sejumlah jamaah yang membutuhkan langsung membelinya dengan harga duaribu rupiah hingga limaribu rupiah. Usai Sholat Idul Fitri, warga kuarng mampu langsung berebut koran bekas alas Sholat Idul Fitri, saat usai Sholat Idul Fitri di Masjid Agung Baitussalam Nganjuk.
Mereka yang sudah berkumpul di Masjid Agung Baitussalam Nganjuk, langsung menyerbu ratusan kertas koran bekas alas Sholat, saat ditinggalkan pemiliknya usai Sholat Idul Fitri.
Dengan telanjang tangan, mereka mengumpulkan satu persatu koran bekas, untuk di masukkan kedalam karung. Bahkan warga rela membawa anak-anaknya untuk membantu mengumpulkan koran tersebut. Banyaknya korban bekas yang berhasil dukumpulkan membawa kesenangan tersendiri bagi warga.
Warga lebih memilih untuk mencari nafkah dengan memanfaatkan momentum setahun sekali itu, daripada merayakan lebaran dengan keluarganya. Rencananya, koran itu dijual seharga sembilan ratus rupiah per kilogram, ia mampu mrngantongi uang dekitar tigapuluh ribu hingga limapuluh ribu rupiah untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
“ Saya lebih memilih untuk mencari nafkah dengan memanfaatkan momentum ini setahun sekali, daripada merayakan lebaran dengan keluarga. Karena dengan ini bisa menambah penghasilan saya. Rencananya, koran ini saya jual seharga sembilan ratus rupiah per kilogram, saya mampu mrngantongi uang sekitar tigapuluh ribu hingga limapuluh ribu rupiah.” Ujar Duwi Catur Wibowo pengais koran belas Sholat Eid
Sementara pelaksanaan Sholat Idul Fitri itu dengan prokes ketat, pihak panitia memberikan fasilitas cuci tangan dan masker gratis.
Reporter : Yesi Krismonita
Editor : Hariadi Soewandito