Masih Di Awal Puasa, Para Penjual Jasa Penukaran Uang Sudah Mulai Berjejer Di Sekitar Alun-Alun Nganjuk

Nganjuk, NNews.co.id – Menjelang Lebaran, merupakan momen yang di nanti-nanti oleh para penjual jasa penukarang uang. Sudah mulai terlihat beberapa warga mulai menjajakan jasa penukaran uang di sekitar Alun-Alun Nganjuk, meskipun lebaran masih beberapa minggu lagi (22/04/2021).
Salah satunya Eva warga Bagor Nganjuk, Pemilik Jasa penukaran uang ini , memilih buka lebih awal bulan puasa ini, karena penukaran uang disaat pandemi ini lebih sepi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Uang baru yang ditawarkan yaitu pecahan lima ribu, sepuluh ribu, duapuluh ribu, lima puluh ribu ,dan tujuhpuluh lima ribu. Ia menjual uang baru tersebut dengan mengambil keuntungan 10% atau sepuluh ribu rupiah per seratus ribu. Jika menukarkan uang lebih banyak maka nanti ada kortingan.
Tetapi pemandangan tahun ini berbeda, Karena biasanya uang di jajarkan di meja kecil, kali ini uang baru tersebut di biarkan didalam tas saja, karena dengan kondisi saat ini sangat rawan sekali pencurian dengan modus mengalihkan perhatian penjual.
“ Untuk Ramadhan tahun ini, penukaran uang agak lebih sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, mngkin pengaruh larangan mudik dan masih pandemi saat ini.” Ujar Eva salah satu penjual jasa penukaran uang
“ Selain itu kan ini masih awal-awal puasa, biasanya banyak yang menukarkan uang Ketika mendekati lebaran.” Pungkasnya
Sementara menurut Dyah warga Ngluyu salah satu pembeli, jasa penukaran uang ini cukup membantu, karena dengan adanya jasa panukaran uang ini ia tak perlu repot-repot mengantri di bank, dan yang pasti sudah bisa mendapatkan uang baru. Uang yang ia tukarkan nanti akan diberikan kepada saudara dan keponakannya ketika lebaran tiba, karena hal ini sudah menjadi kebiasaannya ketika lebaran tiba.
Para penjual jasa penukaran uang berharap, dengan buka lebih awal akan lebih banyak orang yang menukarkan uang baru, karena akibat pandemic yang tak kunjung selesai keuangan sedikit sulit di bandingan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Reporter : Yesi Krismonita
Editor : Hariadi Soewandito