Marhaen Djumadi Wabup Pemkab Nganjuk : ” Jangan Korbankan Petani Dengan Impor Beras, Saya Menolak Impor Beras”.
Nganjuk, Nnews.co.id – Rencana Pemerintah akan membuka keran impor beras sebanyak sekitar 1 juta ton pada awal tahun ini, ditanggapi oleh Pemkab Nganjuk, Marhaen Djuamdi Wakil Bupati Nganjuk menyesalkan sikap Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang sepertinya ngotot impor beras dan garam, dan mengabaikan koordinasi dengan jajaran Kementrian terkait, termasuk para kepala daerah yang menjadi sentra produksi pangan “Basis kekuatan utama Pemerintah adalah rakyat. Rakyat sebagai sumber legitimasi kekuasaan pemerintahan negara. Karena itulah menteri sebagai pembantu presiden, di dalam mengambil keputusan politik, harus senafas dengan kebijakan politik pangan presiden dan berupaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional serta berpihak pada kepentingan petani” jelas Marhaen.
Sikap ngotot yang ditunjukkan menteri perdagangan tersebut, sangat disesalkan. “Menteri harus belajar dari kepemimpinan Presiden Jokowi yang selalu membangun dialog, menyerap aspirasi, mengemukakan data-data yang obyektif, baru mengambil keputusan. Menteri tidak hidup di menara gading sebab ia adalah pengemban tugas sebagai pembantu presiden” Cetus Seniorn PDI Perjuangan ini.
Menurutnya, Seharusnya menteri melakukan komunikasi dengan asosiasi petani, para pakar di bidang pertanian dan para kepala daerah. “Politik pangan nasional adalah politik pangan berdikari. Indonesia memiliki keanekaragaman pangan yang luar biasa. Konsolidasi peningkatan produksi pangan atas keunggulan kenaekaragaman pangan nusantara. Sebab persoalan pangan adalah persoalan mati hidupnya negeri” tambahnya.
Wabup Marhaen menegaskan jangan korbankan petani oleh kepentingan impor sesaat yang di dalamnya sarat dengan kepentingan apalagi di Nganjuk musim panen, yg biaya produksi ( bibit, pupuk, tenaga kerja, uang sewa atau biaya operasional tinggi ), dan kalau dijual murah sangat merugikan petani di Nganjuk, suara orang kecil, seorang petani yg 3 bulan baru panen,tentunya agak rugi banyak.
Pihaknya berharap, Pemerintah harusnya pro terhadap petani yg notabene menyokong ekonomi Nasional , apalagi di Nganjuk, penyokong PDRB Kabupaten Nganjuk berasal dari sektor Pertanian, demi kesejahteraan petani. Sehingga dengan tegas Wabup Nganjuk ini menolak beras impor yang merugikan rakyat kecil utamanya petani.
Reporter : Yesi Krismonita
Editor : Hariadi Soewandito